Pengalaman Pertama Terbang Dengan Maskapai Lion Air

Pengalaman Kurang Berkesan Terbang Perdana Dengan Maskapai Lion Air LOP-CGK

Sosok pesawat Boeing 737-900 ER maskapai Lion Air berlivery dominan biru yang kami tumpangi telah stand by di apron Bandara Internasional Lombok (BIL)

Perjalanan pulang liburan dari Lombok kali ini bukan tanpa sebab harus memilih maskapai budget Lion Air. Tentu setelah melalui berbagai pertimbangan, dengan berat hati dipilihlah maskapai Lion Air karena beberapa hal:

• Satu-satunya penerbangan Direct Flight dari LOP-CGK, sedangkan maskapai Citilink di hari yang sama pada Senin, 27 Maret 2017 hanya melayani direct flight Lombok-Halim Perdana Kusuma.
• Jam penerbangan maskapai Lion Air tepat di siang hari pukul 11.40 WITA dirasa sangat pas dengan jam check out dari The Semeton Homestay Senggigi, sedangkan maskapai Citilink direct flight Lombok-Halim Perdana Kusuma di jam 09.10 pagi terasa sangat menyiksa diri.
• Harga tiket Lion Air untuk direct flight yang kita pilih jauh lebih rasional hanya Rp 539.000,- ketimbang Citilink yang telah bertengger mematok harga normal di Rp 700rb-an lebih.

Walaupun pada saat melakukan pembayaran Booking Online tiket Lion Air melalui Traveloka Apps di pikiran ini telah terbayang-bayang berbagai cerita miring mengenai carut marut kualitas layanan maskapai Lion Air yang sering dialami oleh penggunanya tetapi hati kecil ini berusaha meyakinkan semoga semua berjalan dengan smooth. Hari yang dinanti telah tiba, pemandangan di terminal keberangkatan Bandara Internasional Lombok (BIL) tepatnya di Boarding Room telah dipadati begitu banyak manusia layaknya di terminal bus antar kota. Seluruh penumpang penerbangan domestik baik itu warga lokal maupun turis asing semuanya tumplek-blek di dalam satu ruang tunggu. Berbagai problema di internal maskapai Lion Air telah menunjukkan rupanya, pemandangan kesemrawutan menjadi sebuah hal yang lumrah terjadi di bandara kecil dengan frekuensi penerbangan yang terbatas setiap harinya. Di siang itu penerbangan Lion Air: Lombok-Surabaya, Wings Air: Lombok-Denpasar, dan Lombok-Bima yang jadwalnya lebih dahulu pun harus terkena delay sebagai masalah klasik yang selalu menghampiri maskapai ini. Hati ini sudah dibuat was-was apakah Lion Air rute LOP-CGK haruskah bernasib sama juga?

Boarding Room Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang tadinya lautan manusia seketika itu pula kosong melompong setelah seluruh penumpang pesawat Lion Air LOP-CGK yang kami tumpangi dipersilahkan menaiki pesawat

Setelah sabar menunggu sekitar 30 menit berlalu tepat pukul 12.10 WITA seluruh penumpang baru diperbolehkan naik ke pesawat Boeing 737-900 ER berkapasitas hampir 200 penumpang. Tidak berselang lama hampir pukul 12.30 WITA, pesawat Lion Air yang kami tumpangi baru lepas landas. Selama kurang lebih 1 Jam 40 Menit mengudara, impresi perdana yang gw rasakan menggunakan maskapai Lion Air yakni:

• Penampilan interior pesawat Boeing 737-900 ER terlihat usang seperti pesawat jaman dahulu, jauh berbeda dengan maskapai Citilink yang seluruh armadanya menggunakan Airbus A320-200 Neo yang berkesan jauh lebih modern.
• Jarak antar kursi (leg room) Lion Air dirasa lebih sempit dari maskapai Citilink dan Air Asia.
• Kaca jendela sebelah dalam terlihat retak-retak halus sehingga pandangan keluar dari dalam pesawat terlihat buram.
• Suhu ruangan di dalam pesawat sebelum take-off dirasa kurang dingin melawan suhu luar ruangan dibawah terik matahari mungkin demi menghemat BBM.
• Ride Quality sang Pilot terutama saat bermanuver selama proses pendaratan di bandara Soetta dirasa kurang nyaman & membuat kepala agak pusing. 
• Bantingan saat mendarat di landasan bandara Soetta terasa seperti shockbreaker pesawat Boeing 737-900 ER sudah tidak berfungsi dengan baik. 
• Flight Attendance atau kru pesawat dinilai kurang ramah selama penerbangan berlangsung. 

Kursi pesawat Boeing 737-900 ER Lion Air memiliki Leg Room yang lebih sempit dari maskapai Citilink & Air Asia yang menggunakan pesawat Airbus A320-200 Neo

Pelayanan awak kabin Lion Air kepada seluruh penumpang terkesan sekedar basa-basi 

Dilema Maskapai Budget Airlines:

Sejak awal berdirinya Lion Air diposisikan sebagai maskapai budget airlines yang merambah rute domestik jarak menengah maupun internasional. Pangsa pasar rute jarak menengah selalu menunjukkan tren pertumbuhan positif setiap tahunnya. Kapasitas bandara, berbagai regulasi otoritas bandara, dan keterbatasan lainnya menyebabkan beban operasional maskapai LCC tergolong tinggi dengan level margin yang tidak terlalu besar namun dituntut pelayanan maksimal yang berorientasi kepuasan pelanggan. Entah apa akar permasalahan yang terjadi di internal tubuh perusahaan yang mengoperasikan lebih dari 200 unit pesawat ini seakan tidak pernah lepas dari berbagai persoalan yang mendera. Mungkinkah teguran keras yang dilayangkan Kemenhub baru² ini mampu memaksa Lion Air merevolusi layanannya atau justru akan mundur secara perlahan dari laga industri LCC?

-------------------------------------------------------------------------

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT LOMBOK:

• (Part 1) Wisata Pantai Eksotis Di Gili Trawangan Lombok

• (Part 2) Wisata Pantai Eksotis Jelajah Penjuru Pulau Lombok

• Pengalaman Berkesan Menginap di The Semeton Homestay Lombok

• Review Kelebihan Kekurangan Airy Rooms Raya Pantai Kuta Lombok

• Pengalaman Sewa Mobil Mungil Lepas Kunci di Pulau Lombok

• Pengalaman Reschedule Flight CGK-LOP Sepihak Oleh Maskapai Citilink 

• Panduan Berburu Akomodasi Liburan Hemat Di Saat Yang Tepat

----------------------------------

ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

• Liburan Hemat Berdua 3D 2N ke Malaysia cuma Rp 1.7jt-an/ orang

• Eksotisme Pantai Tanjung Lesung- Jalan Panjang Menuju Destinasi Kelas Dunia

• Bromelia Bird & Pavilion: Wisata Edukatif Nan Unik di Dago Giri Bandung

• Obyek Wisata Alam Murah Meriah di Kab. Bandung Barat

• Review Rumah Nginap Keboen Jeruk di Dago Giri Bandung

• Review Berburu Sunrise dari Puncak Candi Borobudur

• Model Bisnis Booking Online Virtual Hotel Ala Airy Rooms