Menikmati Keindahan Sunrise di Candi Borobudur

Explore Borobudur Sunrise ala Budget Traveller

Candi Borobudur dilihat dari Puthuk Stumbu
Keindahan & Kemegahan Candi Borobudur dilihat dari Puthuk Stumbu



    Bahagia rasanya libur Lebaran telah cepat berlalu, karena Lebaran kali ini gw harus tetap bekerja bergantian dengan rekan lain yang harus cuti merayakan lebaran. Tak disangka Libur Lebaran yang diisi dengan kesibukan harus bekerja dengan tulus dan ikhlas, ternyata malah mendatangkan berkah tersendiri yang tak diduga. Bersama partner seperjalanan- Princess Sophia yang kebetulan juga tidak dapat menikmati libur Lebaran, maka diputuskanlah kita berlibur di moment yang tidak biasa, yaitu moment liburan di saat situasi sudah kembali normal. Untungnya Princess Sophia telah terbiasa menyusun dengan cepat itenary "terbaik" untuk Liburan singkat yang hanya mendapat jatah 4 hari saja. Walaupun sebenarnya pada saat Libur Lebaran tiba, kami sudah merangkum sedikit demi sedikit itenary yang paling pas dengan kondisi waktu liburan maupun kondisi budget tentunya, he..he..
    Pada saat hari Lebaran tiba (Tanggal 17 Juli 2015), jari jemari Princess Sophia iseng membuka website yang sedang "happening" dikalangan para traveller, apa lagi klo bukan Traveloka. Sebelumnya kami memang telah menetapkan ingin menginap di Hotel Borobudur Village Inn untuk memudahkan akses hunting Sunrise di Candi Borobudur melalui Hotel Manohara sebagai akses eksklusif menuju ke TKP. Di website Traveloka untuk booking 1 malam di tanggal 30 Juli dikenakan rate Rp 313.250. Pikirku mungkin masih dalam suasana liburan sekolah sehingga belum ada perubahan rate yang signifikan di masa transisi ini. Seminggu kemudian, jari jemari mencoba iseng membuka Traveloka untuk Booking di tanggal 6 Agustus hanya dihargai Rp 308.000 (turun Rp 5.000).  Setelah berdiskusi dengan berbagai pertimbangan kami putuskan keberangkatan tanggal 6 Agustus menjadi waktu terbaik dilihat dari berbagai segi kenyamanan selama traveling di Yogya. Akhirnya terjadilah Booking di Traveloka dengan langsung mentransfer sejumlah uang sesuai nominal harga tanda ada biaya terselubung dan langsung tercetak online Voucher Hotel yang bisa dibawa kemana saja (salut atas keunggulan Aplikasi Traveloka yang dibuat senyaman mungkin untuk penggunanya).     

Screenshoot kemudahan Booking Hotel via Traveloka memang betul 100% ALL IN- No Hidden Fee (Tanpa Biaya Terselubung)

Kamis, 6 Agustus 2015

     Dengan semangat juang 45, kami berusaha bangun sedini hari mungkin tepat pukul 3 pagi dini hari disaat Ayam pun belum berkokok. Tapi mata ini masih terlalu berat akhirnya pukul 03.30 pagi dini hari batas akhir toleransi waktu harus beranjak dari tempat tidur dan bersiap memulai Adventure ala si Bolang (Bocah Petualang). Untungnya segala perbekalan yang harus dibawa telah dipersiapkan malam sebelumnya sehingga kita hanya tinggal mandi dan sarapan saja sebelum berangkat. Tepat pukul 04.30 pagi semua barang bawaan telah dikemas ke dalam mobil, dan saatnya kita berangkatttttt kawan.... Ritual rutin saat menstater mesin mobil mumun nan unyu sebagai partner perjalanan yaitu mereset Tripmeter ke posisi 0.00 km dari kediaman di daerah BSD untuk mengetahui seberapa jauh adventure kita kali melalui track baru yaitu Toll Cipali yang baru saja resmi dibuka oleh pak Presiden Jokowi saat musim mudik Lebaran kemarin. 
  • 04.30 AM
Tripmeter Mumun direset 0.00 km saat berangkat dari kediaman di BSD CITY


    Ini adalah kali pertama adventure gw yang dimulai sangat pagi sekali. Karena jarang keluar rumah di jam segini, maka fenomena jalanan sangat sepi sekali dengan langit masih sangat gelap, udara malam yang dingin menusuk tulang membuat perasaan ini tidak sabar untuk menikmati liburan yang pastinya akan banyak meninggalkan kesan mendalam. Masuk toll JORR BSD-Pd. Indah juga masih sangat jarang mobil lalu lalang, hingga di simpang susun Cikunir berpindah ke Toll Cikampek yang telah terlihat matahari mulai keluar dari peraduan. Lalu lalang mobil pribadi yang sudah ramai ingin menuju tempat kerja menjadi pemandangan "biasa" kerasnya kehidupan di jaman sekarang. Hingga tibalah kami di Rest Area Km.57 sebagai Rest Area Terakhir di daerah Karawang Timur untuk mampir pipis sebentar sekaligus isi Full Tank Tanki BBM si Mumun sebagai persiapan melalui jalur Toll Cipali yang digadang-gadang Toll Terpanjang di Indonesia. Ada baiknya sebelum memasuki Toll Cipali, tanki BBM kendaraan harus dalam posisi full tank karena masih sangat jarang Rest Area yang menyediakan SPBU disepanjang toll Cipali sendiri. 


Jalan Toll Cikopo Palimanan
 Drone View ruas Toll Cikopo - Palimanan yang telah diresmikan Pak Presiden Jokowi masih terlihat sangat lengang walaupun musim mudik Lebaran 2015 telah berlalu.
  • 09.30 AM
Tiba di Gerbang Toll Pejagan tepat pukul 09.30 pagi artinya kami telah menuntaskan perjalanan selama 5 jam non-stop hingga di titik terluar kota Cirebon ini. Sebuah pencapaian luar biasa berkat akses Toll Cipali yang sudah terintegrasi dengan Toll Jakarta-Cikampek. 


     Tepat pukul 09.30 pagi merapat di Gerbang Toll Pejagan untuk sedikit relaksasi otot-otot yang tegang selama 5 jam pertama perjalanan non-stop dari BSD yang sudah berhasil dituntaskan. Menikmati bekal di kotak makan yang dibawa dari rumah sekedar mengisi perut yang sudah lapar karena tingkat konsentrasi tinggi selama di perjalanan. Dengan waktu tempuh 5 jam dan kecepatan rata-rata 90km/ jam via Toll Cipali untuk etape Jakarta-Cirebon dirasa sangat Worth It, dibanding harus melalui Simpang Jomin, Indramayu yang sangat melelahkan.  Perjalanan panjang selepas Toll Pejagan melalui ruas pantura untungnya sangat lancar walaupun ada sedikit kemacetan di daerah Batang karena sedang dilakukan peninggilan jalan betonisasi. 
     Selepas kota Pekalongan yang terkenal akan batiknya lalu Kendal maka kita dihadapkan dengan pilihan jalur alternatif menuju Yogya via Weleri-Parakan-Temanggung yang sisi kiri jalannya dihiasi oleh hutan tropis yang sedang dilanda kekeringan. Miris juga hati ini melihat fenomena kekeringan yang sedang melanda negeri ini tidak pandang bulu. Ada beberapa titik lokasi hutan yang sengaja dibakar untuk menyuburkan tanah di area tersebut jika sudah tiba waktunya memasuki musim bercocok-tanam lagi. 

Keganasan efek EL-Nino di bumi Indonesia menyebabkan kekeringan di etape Weleri-Temanggung akibat kemarau panjang yang tak berkesudahan


     Menyusuri hutan sepanjang 120 km di ruas jalur alternatif Weleri-Temanggung-Parakan akhirnya berkesudahan juga memasuki kabupaten Magelang. Saat memasuki pusat kota Magelang berpapasan dengan Safari Dharma Raya (d/h OBL) Super Executive yang akan menuju ke Temanggung hingga finish di Pool Kebayoran Lama. Tepat pukul 04.30 sore, radar GPS di Smartphone Princess Sophia telah menunjukkan akhir perjalanan yang mana kita telah tiba dengan selamat di Hotel Borobudur Village Inn setelah menempuh 530.6 km yang penuh kesan mengarungi lintas pantura selama 12 jam non-stop.  
  • 16.30 PM
     Tripmeter Mumun sesaat baru tiba di pelataran parkir Hotel Borobudur Village Inn- Magelang mengarungi lintas pantura selama 12 jam non-stop



     Saat tiba di pelataran parkir Hotel Borobudur Village Inn yang telah kami booking sebelumnya di Traveloka memang sangat terlihat mirip penampakan hotelnya. Memang bagi masyarakat awam, penampilan luar hotel ini sangatlah tidak menarik- ukurannya kecil hanya menyediakan 4 kamar yang sekilas lebih mirip sebuah kontrakan. Testimoni di Traveloka menunjukkan hotel ini ada di peringkat 6 besar untuk kualitas pelayanannya disandingkan Head-To-Head dengan hotel papan atas di sekelilingnya. Hati ini terus meyakini bahwa inilah hotel pilihan terbaik yang mampu memahami kebutuhan traveling gw & Princess Sophia.  

Sign Hotel Borobudur Village Inn Magelang Yogya
Penampakan Hotel Borobudur Village Inn tempat gw menginap yang sekilas lebih mirip dengan Guest House


     Yang selalu menjadi tolak ukur gw yaitu First Impression. Dengan hanya membawa selembar kertas Voucher Hotel dari Traveloka yang telah di print di kantor, si mas penjaga receptionis dengan sangat ramah langsung mempersilahkan kami menuju kamar yang telah dipesan. Tampilan luar kamar tidak ada yang special tetapi pada saat pintu kamar terbuka, kami berdua langsung WOW It's Amaziiiiing melihat secara langsung betapa bersih, rapi, dan wangi kamar kami pun begitu juga dengan kamar mandinya. Hotel (mungkin Guest House kali ya :) yang dihargai Rp 308.000,- per malamnya sangat Worth It diisi dengan Fasilitas AC, Water Heater Gas, TV LCD dengan channel luar plus Welcome Drink Teh Tawar (rasa manis) yang langsung dihidangkan di kamar yang kita booking.  

Deluxe Room Hotel Borobudur Village Inn Magelang Yogya
Tampilan kamar yang sederhana di Hotel Borobudur Village Inn


Deluxe Room Hotel Borobudur Village Inn Magelang Yogya
Fasilitas utama yang tersedia di kamar no.4 Hotel Borobudur Village Inn

Kebersihan Kamar Tidur & Kamar Mandi sangat diperhatikan di Hotel Borobudur Village Inn, Magelang

    Disebelah kamar kami telah terisi juga oleh Om-Om Bule yang kelihatannya dari Eropa mungkin ingin menikmati Sunrise Borobudur juga kah, I don't know? Yang pasti hati gw merasa girang bukan main merasa Very Feels Homy di hotel ini yang sangat jauh dari keramaian kota. Masih dengan keramahtamahan khas Magelang, si Mas receptionis memberikan kami secarik kertas sebuah peta sederhana yang sangat mudah dipahami berisi informasi Sunrise Borobudur melalui Hotel Manohara (versi mahal) maupun melalui Putuk Stumbu (versi murah meriah), he..he..  


Review Testimoni menginap di Hotel Borobudur Village Inn
Review testimoni kami setelah menginap di Borobudur Village Inn yang ditampilkan di website resmi Traveloka

     Dari pihak hotel sebetulnya menyediakan sepeda jika ingin digunakan oleh tamu untuk sekedar jalan-jalan sore maupun untuk menuju ke lokasi penjemputan Sunrise di Hotel Manohara. Setelah puas tidur-tiduran sebentar di kasur hotel yang empuk untuk relaksasi otot yang tegang selama perjalanan dilanjutkan survey lokasi ke Hotel Manohara tempat berburu Sunrise esok pagi hari. Ternyata lokasi hotel Borobudur Village Inn tepat berada di belakang kompleks Taman Wisata Borobudur. Dengan mengendarai mobil hanya sejauh 1 Km saja menuju Hotel Manohara yang konon katanya sudah berdiri & diresmikan sejak th 1991 silam. Di Front Desk Receptionist kami dilayani dengan sangat ramah oleh petugas hotel atas keinginan kami berburu sunrise dari Candi Borobudur. Dijelaskan dengan ramah bahwa proses pembelian tiket bisa dilakukan On The Spot di loket khusus setiap jam 4.30 pagi setiap harinya. Waktu menunjukkan sudah Maghrib, Iieng-iseng mengambil foto di lingkungan kompleks parkiran Hotel Manohara yang sangat terkesan ethnic desain bangunannya maupun suasana hotelnya..

Hotel Manohara Magelang Yogya
Exclusive Direct Access menuju Sunrise di Candi Borobudur wajib melalui Hotel Manohara


Jumat, 7 Agustus 2015
  • 03.00 AM
     Bangun jam 3 pagi lagi untuk menghindari kegagalan kejar tayang Sunrise di Candi Borobudur yang sebentar lagi In-Action. Cukup cuci muka plus sikat gigi aj tanpa mandi agar bisa hadir lebih awal dari waktu kumpul yang telah ditetapkan oleh panitia maksimal jam 4 pagi. Keluar dari kompleks hotel, banyak bapak-bapak tukang ojek yang sudah menanti menawarkan jasa melihat Sunrise dari Putuk Stumbu. Walaupun kita menggunakan mobil pribadi tetap saja masih ada yang penasaran mengejar dengan motor memaksa kita menggunakan jasanya untuk ke Putuk Stumbu. Saran dari mas petugas hotel Borobudur Village Inn tempat gw menginap agar diabaikan saja tawaran mereka jika kita sudah Fixed ingin melihat sunrise dari Hotel Manohara. 

Tiket Masuk Borobudur Sunrise dari Hotel Manohara
Daftar Tiket Masuk (rate Agustus 2015) Wisatawan Lokal & Mancanegara yang ingin menikmati Borobudur Sunrise dari Hotel Manohara 


Tiket Masuk Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Tiket masuk Sunrise Borobudur dari Hotel Manohara seharga IDR 250.000,- khusus turis lokal/ domestic


Loket Tiket Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Loket pembelian tiket Sunrise Borobudur di Hotel Manohara yang baru dibuka pukul 04.00 pagi dinihari


Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Tepat pukul 04.30 pagi seluruh tamu yang sudah membeli tiket Sunrise dipersilahkan masuk ke area candi borobudur dengan dipinjamkan 1 buah senter/ flashlight

  • Penantian Sunrise

Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Kesibukan para turis yang sedang mempersiapkan spot foto terbaik saat penantian sunrise dari puncak Candi Borobudur tepat pukul 05.00 pagi 


Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Langit mulai memerah, matahari masih malu-malu keluar dari peraduan


Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Posisi Matahari semakin meninggi keluar dari peraduan tepat pukul 05.30 pagi


Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Posisi Matahari yang semakin jelas terlihat dari puncak Candi Borobudur tepat pukul 06.00 pagi


Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Menikmati merahnya Sunrise dari jejeran stupa di puncah Candi Borobudur tepat pukul 06.30 pagi hari 


Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Hangatnya matahari pagi di puncak Candi Borobudur


Candi Borobudur Sunrise
Keindahan Stupa Candi Borobudur sebuah Maha Karya berusia ratusan tahun silam


Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Kemegahan Candi Borobudur dilihat dari dekat


Patung Buddha berlapis emas di pelataran halaman Hotel Manohara



Pemandangan unik para turis bule-bule belajar bermain Gamelan di pendopo Hotel Manohara


Breakfast Borobudur Sunrise Hotel Manohara Magelang Yogya
Hidangan sarapan pagi di Restaurant Hotel Manohara setelah puas menikmati Sunrise Borobudur


    Only one word to describe this happiness; "Thanks Hotel Manohara" for the great services. Setelah puas meng-explore Sunrise di Candi Borobudur, kini saatnya kita segera kembali bergegas kembali ke Hotel Borobudur Village Inn tempat kami menginap untuk segera Check Out dan melanjutkan trip ke Yogyakarta. Berhubung waktu masih sangat pagi, kita berdua tidak mau membuang-buang waktu menikmati setiap menit liburan singkat ini yang begitu berharga. Untungnya jarak dari kota Magelang menuju Yogyakarta tidaklah jauh hanya berkisar 40 km menyusuri sepanjang kota Sleman. Mengapa gw harus mampir ke kota yang bernama Yogyakarta? Dari sejak gw masih kecil segede upil hingga saat ini, Yogya banyak menyimpan kenangan yang sulit dilupakan. Yogya- sebuah kota yang sangat kental dengan kearifan lokalnya dan keramahtamahannya yang tetap terus dipelihara dan dipertahankan sepanjang zaman membuat kota ini memiliki daya tarik tersendiri bagaikan Bali yang telah lebih dahulu mendunia. 
  • 11.00 AM
    Perjalanan menuju Yogya melalui jalur kota Sleman cukup lancar hingga mendekati Resto Jejamuran saja sudah mulai tersendat keramaian kota pertanda kita sebentar lagi mendekat ke pusat kota Yogya. Memasuki Ring Road kota Yogya kita mengambil arah menuju Malioboro lalu bergerak menuju ke arah Parangtritis tempat dimana kita sudah menentukan dimana kita akan menginap. Dari kejauhan sudah terlihat keramaian khas pasar, yap betul itulah Pasar Prawirotaman sebuah patokan dimana hotel kami menginap. Persis di depan Pasar Prawirotaman terdapat sebuah gang yang bernama Gang Sartono. Bisa kalian bayangkan pemandangan sebuah gang yang dapat dilalui oleh 2 mobil berpapasan terdapat banyak pilihan Guest House ala Hotel Bintang 3 dengan beragam keunikan dan variasi harga pula tentunya..., he..he.. 

Gang Sartono Jalan Prawirotaman Parangtritis Yogya
Keheningan Gang Sartono persis diseberang Pasar Prawirotaman tempat dimana Hotel Maharani berada


Maharani Guest House Yogya
Pelataran parkir Hotel Maharani yang sedang sepi pengunjung


    Jreeeng...beginilah penampakan hotel langganan tempat gw menginap yang lebih menyerupai Rumah Joglo tempo doeloe. Walaupun penampakan dari luar sangat kental nuansa klasiknya, tidak berlaku untuk penampakan interiornya yang banyak dipenuhi sentuhan unsur modernisasi di beberapa penjuru hotel ini. Kebetulan siang ini gw sengaja "Go-Show" untuk membandingkan rate kamar dengan yang telah kami cek n ricek di Traveloka seminggu dan sehari sebelumnya. Eh benar saja, akhirnya gw "Dealing" dengan si mba receptionis hanya Rp 360.000,- tanpa breakfast untuk 1 malam Deluxe Room di bangunan baru Lantai 2 dengan View Kolam Renang, It's Trully Amazinggg.... for Budget Traveller like us, he..he... 

Maharani Guest House Yogya
Keunikan bentuk Muka Depan Hotel Maharani


Room Rate Maharani Guest House Yogyakarta
Special Deals for Go-Show Only IDR 360.000 for 1 night Deluxe Room


Kolam Renang Maharani Guest House Yogya
Kamar Deluxe Room Hotel Maharani dengan View Kolam Renang layaknya fitur standard hotel berbintang 5


Deluxe Room Maharani Guest House Yogya
Nuansa Modern Kamar Deluxe Room Hotel Maharani yang melebihi harapan para Budget Traveller seperti kami
  • 14.00 PM
    Jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul 2 siang yang cukup terik matahari di luar sana. Setelah puas memandangi & merasakan sebentar atmosfer Deluxe Room Maharani Guest House yang sangat "Worth It" di mata kami, lalu lanjut ke itenary selanjutnya ke sebuah daerah tidak terlalu jauh dari Parangtritis yang bernama "Ganjuran". Ganjuran lebih tepatnya disebut sebagai sebuah Desa Wisata Rohani. Letaknya yang strategis, persis ditengah-tengah dan segaris antara Pasar Prawirotaman dengan Pantai Depok, membuat obyek wisata religi ini sangat menarik untuk dikunjungi. 

Pintu Gerbang Gereja Hati Kudus  Tuhan Yesus Ganjuran
Pintu Gerbang Gereja Hati Kudus  Tuhan Yesus Ganjuran


Denah Kompleks Gereja Hati Kudus  Tuhan Yesus Ganjuran
Denah Kompleks Gereja Hati Kudus  Tuhan Yesus Ganjuran


Goa Maria Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Di tempat ini tak lupa gw berdoa mengucap syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan YME atas berkat berlimpah yang telah diterima selama ini sekaligus "charity" atas berkat yang telah dititipkan oleh Tuhan ke Suster Emma- pengurus Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran.


Gerbang Masuk kompleks Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran
Panti Asuhan Santa Maria - Ganjuran yang mengurus & mengasihi 30 anak asuh yang perlu perhatian khusus tinggal di dalamnya


Goa Maria Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran
Gua Maria di dalam kompleks Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran


Bingkai Foto Pendiri & Pengurus Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran
Foto Pendiri dan Pengurus Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran dari masa ke masa


Halaman Bermain Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran
Pelataran halaman bermain anak-anak di Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran




Rekening Bank Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran
Bagi yang ingin "Berbagi Kasih" ke Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran Yogya


  • 16.00 PM
Gedung Mirota Batik Yogya
Penampakan Gedung Hamzah Batik (Mirota Batik) yang lokasinya persis di seberang Pasar Beringharjo sangat berdekatan dengan wisata belanja Malioboro



Sabtu, 8 Agustus 2015
  • 07.00 AM
     Bangun pukul 6 pagi segera bergegas mandi & packing semua barang yang akan dibawa pulang ke Jakarta karena ini adalah hari terakhir gw di Jogja sekaligus menuntaskan The Last Itenary yaitu ke Waduk Sermo & Desa Wisata Kalibiru yang sayang untuk dilewatkan. Berhubung rute menuju Waduk Sermo harus mengarah ke Wates maka jangan sampai terlupakan mampir ke pusat oleh-oleh Bakpia Pathok 25 di Jl. Aipda KS. Tubun yang sangat enak sekaligus melegenda di kota pelajar ini. Terdapat berbagi varian rasa yang menggugah selera plus sehat karena tanpa bahan pengawet jg. Oleh karena itu alangkah baiknya membeli penganan ini di hari terakhir untuk menjaganya tetap Fresh hingga tiba di Jakarta.

Bakpia Pathok 25 Yogya
Bakpia Pathok 25- penganan yang sangat melegenda Asli Yogyakarta

  • 08.30 AM
     Puas berburu oleh-oleh penganan Bakpia, acara ngebolang selanjutnya ke Obyek Wisata Waduk Sermo di daerah Wates yang jika dilihat di Peta atau Google Maps itu sebuah kota kecil jika kalian ingin pulang ke Jakarta melalui jalur Pantai Selatan. Akses menuju obyek wisata Waduk Sermo tidaklah jauh dr pusat kota Yogya hanya berjarak sekitar 50km saja atau 1 jam perjalanan tanpa macet pula. Karena jalan yg gw lalui kali ini tergolong jalur alternatif maka jangan kaget jika kalian tiba-tiba dihadapkan pada jalan berbatu dikelilingi hutan 
belantara yang sangat sunyi sepi. Kesunyian itu hilang seketika itu pula kita dihadapkan pada jalan aspal mulus yang dalam benak gw ini pasti sebentar lg tiba. Benar saja tiba-tiba mobil kita dihadang oleh seorang petugas yang menarik retribusi obyek wisata sebesar Rp 10.000 untuk 2 orang berikut dengan 1 mobil. 

Akses menuju Waduk Sermo via jalan alternatif Wates

Tiket Masuk Desa Wisata Waduk Sermo Kulonprogo
Tiket masuk Obyek Wisata Alam Waduk Sermo yang cukup terjangkau


Desa Wisata Waduk Sermo Kulonprogo
Latar Belakang Waduk Sermo dengan airnya yang jernih dikelilingi perbukitan


Desa Wisata Waduk Sermo Kulonprogo
Menikmati keindahan hamparan air di Waduk Sermo 




Spot Foto Desa Wisata Waduk Sermo Kulonprogo
Taman Margasatwa Sermo dengan latar belakang perbukitan di Waduk Sermo


Desa Wisata Waduk Sermo Kulonprogo
Waduk Sermo dilihat dari Menara Pos Pantau Ketinggian Air


Akses Jalan ke Desa Wisata Alam Kalibiru Kulonprogo
Jalan terjal berliku menuju Desa Wisata Alam Kalibiru selepas Waduk Sermo


Desa Wisata Alam Kalibiru Kulonprogo
Jalan mendaki dari lokasi parkir menuju spot foto Desa Wisata Kalibiru


Desa Wisata Alam Kalibiru Kulonprogo
 Keindahan Waduk Sermo dari ketinggian bukit Desa Wisata Kalibiru


Spot Foto diatas pohon Desa Wisata Kalibiru
Spot Foto terbaik di Desa Wisata Kalibiru, Berani Coba? Cukup bayar Rp 15.000 untuk bisa naik ke atas pohon selama 10 menit


Desa Wisata Alam Kalibiru Kulonprogo
Spot foto Kalibiru dari Platform yang dibangun di atas pohon, Wanna Try?


  • 11.00 AM
    Nyaris pukul 11 siang, kami sudah bergegas pulang meninggalkan Kulon Progo untuk lanjut langsung ke Jakarta menyetir non-stop lagi tentunya.

Minggu, 9 Agustus 2015
  • 03.00 AM
   Tepat pukul 03.00 pagi dini hari tiba di BSD dengan kondisi masuk angin berat karena bergadang menyetir semalam suntuk walaupun sempat mampir masuk Rest Area untuk melepas penat & relaksasi otot. Perjalanan pulang dirasa lebih berat karena sudah kelelahan pulang dari Desa Wisata Kalibiru di Kulonprogo ditambah perjalanan baru dimulai pukul 11 siang disaat matahari sedang sangat terik menembus kemacetan kota Yogya disiang hari sudah cukup banyak menguras stamina. 

Total Jarak Tempuh Mumun Ngebolang dari BSD ke Magelang-Yogya-Kulonprogo PP


HOW MUCH WE SPEND ?

- Konsumsi BBM Karimun Estillo BSD - Magelang      : IDR 200.000 (27.02 liter)
- Konsumsi BBM Magelang-Yogya-Kulon Progo-BSD   : IDR 300.000 (40.54 liter)
- Toll BSD - Magelang (via Cipali- Temanggung)       : IDR 160.000
- Toll Kulon Progo - BSD (via Temanggung- Cipali)   : IDR 160.000
- Hotel Borobudur Village Inn (1 malam)                  : IDR 308.000
- Hotel Maharani Yogya (1 malam)                           : IDR 360.000
- Makan (Sehari 3x) & Jajan berdua                         : IDR 250.000
- Sunrise Borobudur dari Hotel Manohara @ 250.000: IDR 500.000
- Obyek Wisata Waduk Sermo- Wates                       : IDR 10.000
- Desa Wisata Kalibiru- Kulonprogo                           : IDR 15.000__ +
* TOTAL BIAYA (Budget Traveller 3 Hari/ 2 Malam)  : IDR 2.263.000*      

(*Rate 6 Agustus 2015 dgn kondisi Weekdays Low Season) 

Optional:
- Oleh-oleh Bakpia Pathok 25 & Mirota Batik             : IDR 800.000

WHAT'S OUR OPINION ?

    Perjalanan kali ini sungguhlah amat berkesan karena dilandasi dengan tekad yang sangat kuat. Walaupun ditempuh melalui perjalanan darat menggunakan mobil pribadi yang kelewat imut & unyu pada akhirnya toh tetap selamat hingga di tujuan. Menyetir sendiri (sopir engkel alias One Man Show) 12 jam non-stop Jakarta-Magelang bukanlah perkara mudah, selain kondisi fisik harus mumpuni, kesehatan mobil juga harus dipastikan prima untuk menempuh ratusan km ruas Pantura yang cukup menantang skill & keberanian. Jika kalian masih amatir dalam hal menyetir mobil tidak disarankan menyetir engkel di ruas pantura Jakarta-Yogya karena berpotensi membayakan keselamatan diri sendiri maupun keselamatan pengguna jalan yang lain. 

      Bagi yang masih takut atau skill mengemudi kurang mumpuni melewati jalur alternatif Weleri-Temanggung  disarankan melalui ruas Semarang-Salatiga-Magelang yang lebih nyaman kontur jalannya, walaupun kemacetan pasti akan menghadang di sekitar Ungaran. Budget traveller kali ini agak berbeda dari sebelumnya karena menyisipkan itenary perjalanan rohani agar diri ini tidak melupakan kuasa & kebesaran Tuhan YME atas berkatnya yang melimpah sehingga kita "masih" diberi kesempatan untuk melaksanakan Budget Traveller ala Princess Sophia di bulan Agustus ini. Entah mengapa pesona kearifan lokal & keramahtamahan Yogya tak lekang dimakan zaman untuk dikunjungi lagi suatu hari. 
     Tiket masuk menikmati Sunrise Candi Borobudur dari Hotel Manohara masih dirasa Worth It walaupun terkesan sangat mahal Rp 250.000 untuk 1 orang. Mengapa terkesan Worth It tiket masuk seharga Rp 250.000? 
  1. Direct Access Hotel Manohara ke Candi Borobudur jadi tidak perlu berjalan kaki sangat jauh bila dibandingkan kita berkunjung ke Candi Borobudur siang hari melalui gerbang utama untuk umum dengan tiket yang jauh lebih murah hanya seharga Rp 30.000/ pengunjung.
  2. More Convinience- lebih nyaman masuk beramai-ramai dengan rombongan para turis asing yang lebih kalem & tertib di obyek wisata (gak berebutan masuk kaya pembagian sembako, :)
  3. More Privacy. Akses dari hotel Manohara ke Candi Borobudur maupun sebaliknya nyaris tidak ada gangguan pedagang souvenir yang terkesan "memaksa" menjajakan barang dagangannya sepanjang pintu masuk. Kondisi ini berbanding terbalik jika kita masuk melalui gerbang utama dengan tiket masuk Rp 30.000/ pengunjung.
  4. Gak bakalan kepanasan, karena trip dimulai pagi hari yang sejuk & penuh semangat pagi.
NEXT DESTINATION TRIP ?

- Singaraja - Denpasar -  Kota Batu - Malang**

**Dengan format yang berbeda & dengan itenary yang unik tentunya, he..he.. ^__^

***Jika kalian suka dengan artikel diatas jangan lupa baca artikel ini juga ya: 


----------------------------------- BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT:

Comments