Model Bisnis Booking Online Virtual Hotel ala Airy Rooms

Kupas Tuntas Strategi Bisnis Online Booking Virtual Hotel ala Airy Rooms


 Aktivitas pemasaran "tradisional" villa kosong yang menganggur oleh salah satu "calo dadakan" penjaja villa saat menjelang malam yang mencoba menarik perhatian para pengendara yang melewati jalur wisata puncak

 Kemacetan parah di akhir pekan menjadikan profesi "calo penjaja villa" tumbuh subur di jalur wisata Puncak 


     Jauh hari sebelum masyarakat dunia mengenal teknologi nirkabel yang bernama internet, sebetulnya pemesanan kamar hotel melalui perantara pihak ketiga bukanlah sebuah barang baru di industri pariwisata. Ketika itu masyarakat awam telah mengenal pemesanan kamar hotel melalui biro travel agent resmi maupun jalur non-resmi melalui "calo dadakan" berstatus perorangan yang bekerja secara mandiri & bersifat musiman. Jika pembaca sekalian masih ingat fenomena era 1980 hingga 1990-an akhir bahkan hingga saat ini sudah hal lumrah jika disepanjang jalur wisata puncak (gadog-mega mendung-cisarua-cipanas) saat Weekend tiba dijejali ratusan "calo" yang berjajar rapi di sepanjang jalan menawarkan langsung jasa penginapan villa kosong kepada pengguna kendaraan bermotor yang sedang melaju. Kala itu teknologi informasi belum semaju seperti saat ini maka jasa "calo dadakan" dengan pola transaksi tradisionalnya tumbuh subur & diminati oleh para wisatawan yang terlebih sedang "kepepet" & minim referensi penginapan. 


Panorama Alam Gunung Salak dari sudut jendela villa menganggur yang disewakan untuk umum menjadi magnet bagi para wisatawan yang ingin berlibur di Puncak - Bogor 


       Lalu bagaimana pola kerja para "calo dadakan" penjaja villa ini bekerja? 

  • Cara 1 sebagian dari mereka ada yang bekerja sebagai perpanjangan tangan dari sang empunya langsung pemilik villa, dan 
  • Cara 2: sebagian lagi bekerja dengan cara menyewa (ngontrak tahunan) sebuah villa menganggur dari si pemiliknya lalu menyewakan lagi (diketeng) secara harian kepada para calon penyewa yang berminat liburan saat Weekend ataupun Long Weekend tiba. Lucunya cara kedua ini si calo yang menyewa villa dari si pemilik langsung juga bekerja melalui tangan-tangan para calo lainnya dengan menjanjikan "persenan" (komisi/ insentif) jika berhasil membujuk rayu target sasaran mereka yaitu calon penyewa villa. 
    Beberapa tahun belakangan ini disaat pembangunan villa baru sedang merebak tak terkendali disitulah terjadi excess supply atau kelebihan penawaran yang menyebabkan meningkatnya "calo dadakan" yang alih profesi berspekulasi mendulang keuntungan menggunakan cara kedua yang telah disebutkan diatas. Menganut pola pemasaran tradisional dari mulut ke mulut & pola transaksi pun juga masih bersifat tradisional dengan melakukan pembayaran On The Spot sesaat terjadi dealing harga & serah terima kunci villa ke si penyewa. Tentu pola mekanisme sewa-menyewa tradisional seperti ini lebih mengandalkan kepercayaan dari si opinion leader pemberi referensi dan juga tak terlepas dari berbagai kelemahan yang menyertainya yaitu tidak adanya standarisasi pelayanan. 

Konsep Virtual Hotel

     Era millenial yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi & komunikasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini membawa dampak berkembangnya cara mengkonsumsi suatu produk & jasa menjadi lebih dinamis. Wabah internet yang semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat awam saat ini sehingga tidaklah mengherankan momentum inipun dimanfaatkan oleh para Creative Start-Up Company dalam mempopulerkan model bisnis economy sharing yang memutus panjangnya rantai distribusi yang berpotensi menyebabkan ekonomi biaya tinggi. 



    
    Model Economy Sharing kebutuhan wisata pun semakin beragam, dari Online Travel Agent, seperti: Booking.com, Misteraladin.com, Traveloka.com, Travelio.com hingga Virtual Hotel seperti: Airy Rooms, Zenrooms, dan Nida Rooms yang telah hadir di Indonesia. Sesuai dengan namanya konsep virtual hotel yang sedang berkembang saat ini tidak mengharuskan si pengembang aplikasi harus memiliki wujud fisik sebuah hotel, melainkan cukup bekerja sama (rekanan) dengan hotel yang telah beroperasi untuk meningkatkan produktivitas kamar kosong yang tidak tersewa. 


Tren Economy Sharing memanfaatkan kemajuan teknologi IT yang sedang berkembang pesat membawa dampak perubahan besar di industri pariwisata & perhotelan

Beda Pola Kerjasama

      Jika sebuah hotel menerapkan pola pemasaran "titip-jual" sewa kamar dengan pihak ketiga Online Booking Travel Agent (OTA) hanya mengambil selisih harga pokok dengan harga jual (Room Rate) yang telah ditetapkan oleh pihak hotel berupa persentase kecil komisi penjualan dari setiap kamar yang tersewa. Jika pihak ketiga memberikan kode Promo berupa potongan harga maka sesungguhnya pihak Online Booking Travel Agent-lah yang memberikan subsidi untuk menggaet banyak pelanggan baru sekaligus meningkatkan produktivitas berupa stimulus penjualan.






      Lain halnya dengan Airy Rooms menggunakan pola pendekatan sedikit eksklusif, yang mana di setiap hotel rekanan mereka sudah pasti terpasang Neon Sign Airy Rooms yang bisa terlihat pengguna jalan dari kejauhan. Jadi seluruh hotel rekanan memiliki satu nama Airy Rooms dan yang membedakan hanya embel² lokasi hotel di belakang Airy Rooms, misal: Airy Rooms Pakuan Bogor. Pola kerjasama Airy Rooms dengan mitra hotel rekanan mirip dengan cara kerja "calo dadakan" penjaja villa disepanjang jalur wisata puncak yang telah disinggung di awal tulisan artikel ini. Airy Rooms meminta "jatah" hingga 5 kamar dari total kamar yang dimiliki oleh hotel rekanan untuk selanjutnya dikontrak secara eksklusif dalam kurun waktu tertentu; 6 bulan, 1 tahun, bahkan lebih. 


Logo Virtual Hotel Airy Rooms dalam wujud Neon Sign yang terpasang di depan bangunan hotel mitra rekanan Airy Rooms

Jaringan kemitraan hotel virtual Airy Rooms yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Bayangkan berapa besar modal yang harus digelontorkan jika kita ingin membangun fisik hotel sebanyak ini?

Salah satu contoh kamar Airy Pakuan dengan standard fasilitas hotel budget bintang tiga yang dipasarkan oleh Airy Rooms bekerja sama dengan Hotel Amaris Pakuan Bogor


     Dengan mekanisme seperti ini pihak Airy Rooms memiliki fleksibilitas tinggi dalam banyak hal diantaranya:

  • Bebas menentukan berapa harga sewa kamar yang ingin dipasarkan ke para calon pelanggannya bisa diatas, setara, bahkan dibawah Room Rate normal hotel rekanan. 
  • Bukan sekedar jurus harga termurah, namun kebebasan merancang program promosi berupa kode promo seasonal yang bisa digunakan saat melakukan Online Booking.
  • Selain itu pihak Airy Rooms dapat mengelola & menginformasikan ketersediaan kamar yang masih Available ataupun sudah Full Booked secara Real Time kepada para pelanggannya.  
  • Bebas menentukan standar layanan tambahan untuk para pelanggannya sesuai dengan kebijakan Airy Rooms. Dalam hal ini complimentary service berupa: toiletries set pouch yang bisa dibawa pulang & free light meals yang cukup mengenyangkan telah tersedia disetiap kamar Airy Rooms.
Saling Berafiliasi

Bentuk promosi program afiliasi antara Airy Rooms dengan Klikhotel.com yang juga memasarkan kamar di seluruh jaringan Airy Rooms

Apakah Saling Menguntungkan ?

    Merujuk pada konsep virtual hotel dan pola kerja sama dengan hotel rekanan, tentu memunculkan sebuah tanda tanya besar apakah hotel rekanan dan pihak Airy Rooms merasa saling diuntungkan dengan mekanisme pemasaran seperti ini? Walaupun kamar yang ditawarkan oleh hotel rekanan & Airy Rooms berada dibawah satu atap yang sama keduanya memiliki segmen & target pasar yang berbeda sehingga bukanlah sebuah kanibalisme satu sama lain melainkan lebih tepat didefinisikan saling melengkapi & menguatkan dari sisi keunggulan kompetitif baik yang dimiliki oleh manajemen hotel rekanan maupun pendekatan teknologi oleh pihak Airy Rooms. 



     Jika kita berpedoman pada hukum tidak tertulis yang berlaku di dunia perdagangan barang & jasa menjelaskan bahwa menjual sedikit dibawah harga normal disaat pasar sedang lesu jauh lebih bijaksana dibanding memaksakan harga normal yang justru mengakibatkan hilangnya potensi pendapatan & menurunnya tingkat produktivitas. Sudah rahasia umum pendapatan industri hotel memang sangat fluktuatif bergantung pada musim liburan anak sekolah maupun hari raya besar keagamaan. Kehadiran Airy Rooms yang menyasar kalangan backpacker, budget traveller, dan business trip justru dapat mengangkat produktivitas hotel rekanan berupa stabilitas tingkat hunian (okupansi) khususnya di periode Low Seasons tanpa harus merugi karena menanggung tingginya biaya rutin operasional hotel.

Customer Benefit ?

     Semakin berkembangnya tren economy sharing di berbagai bidang & aspek kehidupan dewasa ini turut mempengaruhi perilaku mengkonsumsi suatu produk & jasa yang justru semakin memudahkan & menguntungkan masyarakat awam terhindar dari ekonomi biaya tinggi dalam memenuhi beragam kebutuhan dasar sehari-hari. 


PROMO PEAK SEASONS:









PROMO LOW SEASONS:





ADDITIONAL COMPLIMENTARY SERVICES:

Free Light Meal ala Airy Room yang tersedia di setiap kamar 

Free Toiletries Set Pouch yang boleh dibawa pulang oleh tamu Airy Rooms


Pesaing Airy Rooms ?


Zenrooms yang baru tersedia di Jakarta, Bogor, Bandung, dan Bali juga menawarkan layanan sama persis dengan Airy Rooms

Nida Rooms yang juga masif merangkul budget hotel, guest house, dan juga homestay


    Red Doorz sebagai pemain baru yang sedang merangkul hotel budget & homestay


      Zuzu Hotel sebagai pemain baru siap meramaikan pasar yang mengusung standar baru & diferensiasi layanan hotel virtual yang telah ada


Tertarik Jadi Mitra Airy Rooms ?


--------------------------------------------------------
BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT:

Comments