Menghadapi Persaingan Sengit Taksi Konvensional VS Taksi Online

 The Legend Is Back: Strategi Berbenah Taksi Konvensional Agar Tetap Bisa Bertahan Dari Gempuran Taksi Online


     Di tengah kisruh yang melanda iklim persaingan antara Taksi Konvensional Versus Taksi Online belakangan ini banyak rumor yang berembus telah terjadi iklim persaingan yang tidak sehat yang dilakukan oleh operator taksi online berbasis aplikasi mengambil pangsa pasar terbesar yang telah di-create oleh operator taksi konvensional selama puluhan tahun silam. Lalu mengapa di era serba digital ini taksi konvensional seolah tak berdaya menghadapi perubahan zaman akan sebuah perspektif pelayanan yang makin berorientasi kepada kemudahan dan kepraktisan pelanggan? Terdapat beberapa alasan yang mungkin bisa menjadi faktor penentu akar permasalahan yang terjadi:


1. Mental Block 



     Artinya kondisi persaingan dengan sesama pelaku usaha sejenis selama ini telah terpaku mendarah daging bahwa iklim persaingan sehat di industri ini telah diatur oleh sebuah badan regulator independen atau istilahnya pengawas persaingan usaha. Memang betul kita hidup di negara hukum harus patuh pada ketentuan hukum yang ada, tetapi peran regulator disini juga harus lebih sigap sepak terjangnya membuat sebuah terobosan baru yang mewadahi para pelaku usaha di industri transportasi taksi konvensional dalam menghadapi dinamika perkembangan zaman digital saat ini yang berubah begitu cepat & tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.


2. Comfort Zone 



     Masa keemasan cukup lama yang pernah dirasakan bak pedang bermata dua memiliki sisi positif semakin meningkatkan rasa kepercayaan diri, namun ia juga memiliki sisi negatif yaitu membuat diri menjadi "terlena" berkepanjangan sehingga mengabaikan unsur kreatifitas yang harus terus diasah. Semakin besar suatu pasar barang atau jasa, maka otomatis juga akan semakin disesaki oleh para pemain baru di bisnis yang sama. Sisi positifnya pasar akan semakin kompetitif yang akan dirasakan oleh pelanggan. Sedangkan dari sisi produsen, semakin gemuknya suatu pasar maka akan sulit mencapai Maximum Profit. Oleh sebab itu di titik inilah persaingan bukan sekedar berorientasi pada besarnya keuntungan semata saja, melainkan juga dari aspek produktivitas, brand image, culture, dan juga integritas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan penyedia barang dan jasa.


Perusahaan Taksi Konvensional berusaha mengejar ketertinggalan dengan meluncurkan Aplikasi Reservasi berbasis Aplikasi yang sebetulnya belumlah cukup untuk bisa menandingi kepopuleran taksi online yang telah lebih dahulu mengaplikasikannya.


Express Now sebuah terobosan Aplikasi Reservasi Mobile Taksi Express


Aplikasi MyTrip juga mewadahi Reservasi Mobile Taksi Express


Pengujian Tingkat Kecepatan Reservasi Aplikasi Mobile Reservasi Taksi oleh Autobild


    Jika ingin terus bertarung di ranah hukum melalui ketentuan regulasi yang berlaku, tentu penyelesaian persoalan ini membutuhkan sebuah proses panjang agar tercipta keseimbangan atau prinsip keadilan diantara 2 pelaku usaha di industri sama yang berbeda "mindset" dalam hal delivery product and services. Banyak kalangan yang mengatakan bahwa inilah akhir dari era kedigdayaan transportasi taksi konvensional yang telah mengukir sejarah panjang di negeri tercinta ini. Sebetulnya masih banyak ruang gerak yang bisa dilakukan oleh para pelaku usaha di industri transportasi taksi konvensional untuk menjaga pangsa pasarnya agar tidak terus tergerus oleh pesaingnya dari kubu taksi online berbasis aplikasi. Lalu apa yg bisa dilakukan oleh para pelaku usaha khususnya di industri transportasi taksi konvensional sambil menunggu terciptanya regulasi yang menjunjung tinggi prinsip keadilan bagi kedua belah pihak?



 Perbandingan Keunggulan Kompetitif yang dimiliki dari segi aspek legalitas 


 Perbandingan Keunggulan Kompetitif yang dimiliki dari segi feature mobile apps


BERTARUNG SEHAT DI RANAH KEUNGGULAN KOMPETITIF 


1. MAXIMIZED FEATURED

  • CUSTOMIZED ARMADA

Selama ini perusahaan taksi konvensional telah berusaha mendiversifikasi jenis armadanya tidak melulu sedan compact melainkan ada variasi baru armada MPV alias mobil minibus berkapasitas 7 penumpang. Namun kategori armada taksi dengan mobil berjenis sedan yang telah beredar saat ini kurang menarik perhatian karena berbasis tipe paling standard alias low grade. Jika operator taksi konvensional bersedia upgrade armadanya ke tipe termewah alias high grade tentu semakin lebih sedap dipandang oleh para calon penggunanya.


Armada Taksi "konvensional" Reguler yang beredar sejak lama selalu mengandalkan tipe standard model terendah yang sangat minim sekali feature kemewahan didalamnya


Jika Model Tipe Tertinggi Compact Sedan sanggup diaplikasi untuk armada taksi reguler sungguh sebuah nilai tambah bagi para pelanggan taksi konvensional yang lebih merasakan atmosfer menggunakan kendaraan pribadi.


Interior model tipe tertinggi dengan unsur two tone berwarna cerah pada seluruh sudut interiornya semakin menyiratkan sebuah kemewahan dan jaminan kenyamanan.


STUDI KASUS: Aplikasi armada Toyota New Corolla Altis yang masuk kategori Medium Sedan pada armada taksi reguler di Taiwan semakin meningkatkan "brand image" dan "Value Added" antar sesama operator taksi reguler dalam menarik perhatian calon pelanggannya.

Mobil berjenis MPV 7-Seater Honda Mobilio yang baru saja dioperasikan untuk menambah diversifikasi armada taksi reguler dirasa "Nanggung" karena Benefit yang ditawarkan nyaris sama dengan armada perusahaan taksi online berbasis aplikasi yang telah lebih dahulu menggunakan MPV 7-seater

Seandainya saja perusahaan taksi "konvensional" reguler mau meng-upgrade Low MPV 7-Seater menggunakan Medium MPV sekelas Toyota NAV1 tentu menjadi nilai tambah tersendiri bagi calon pelanggan maupun pelanggan loyalnya.


Aplikasi Jok Individual model "Captain Seat" pada baris kedua dirasa lebih nyaman disaat harus menghadapi kemacetan parah ibukota karena posisi Head Room dan Leg Room lebih leluasa bebas bergerak ketimbang Low MPV 7-Seater Honda Mobilio.


Konfigurasi Jok Penumpang baris kedua Medium MPV Toyota NAV1 bisa diputar 180 derajat untuk memaksimalkan fungsionalitas dalam hal berinteraksi dengan sesama penumpang selama di perjalanan

Nissan Serena yang dioperasikan oleh Blue Bird sebagai Life Care Taxi saat ini hanya terbatas untuk kebutuhan transportasi penyandang cacat atau difabel saja.

  • IN CAR INTERTAINMENT


STUDI KASUS: Armada Bus Malam Antar Kota Antar Propinsi Po.Bejeu yang telah dilengkapi 2x Hot Spot On The Bus sejak 5 tahun lalu. 
Kapan ya layanan ini sudah tersedia di taksi "konvensional" reguler?



STUDI KASUS: Armada Bus Malam Antar Kota Dalam Propinsi Po.Efisiensi yang telah melengkapi armada bus Double Decker dengan Individual In Bus Entertainment. 
Kapan ya layanan ini sudah tersedia di taksi "konvensional" reguler?


Interior Sleeper Bus Po. Brilian Jakarta Purwokerto Wonosobo
 Interior Sleeper Bus Po. Brilian

Interior Sleeper Bus Po. Brilian Jakarta Purwokerto Wonosobo
STUDI KASUSIklim persaingan transportasi darat Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) yang sedemikian sengit memacu Po. Brilian menghadirkan armada Sleeper Bus pertama di Indonesia.


  • PERSONAL TOUCH     


STUDI KASUS: Penampilan Driver Bus Pariwisata Scorpion Holidays yang sangat "necis" agar mampu merepresentasikan layanan yang unik dan berkesan.




2. PRICING STRATEGY
  • CO-BRANDING
Promo Potongan Harga My Blue Bird Apps


Promo Tiket Pesawat & Hotel Traveloka Apps


Promo Tiket Kereta Api Pegipegi Apps



FAKTA AKTUAL: Maskapai penerbangan Citilink telah menyediakan Shuttle Bus dari 2 titik penjemputan menuju Aiport. Segala keperluan Check In dan Cetak Boarding Pass sudah bisa dilakukan di dalam bus sehingga lebih menghemat waktu pelanggan setibanya di Bandara tidak perlu menuju counter check in lagi.

STUDI KASUS: Aplikasi Reservasi Mobile Taksi Konvensional dapat bekerjasama dengan pihak hotel yang bekerjasama dengan Situs Online Booking Hotel memberikan bonus tambahan penjemputan pelanggan dari Airport atau Stasiun menuju hotel terdekat yang telah bekerjasama. Jika sinergi ini mampu diwujudkan maka produktivitas armada taksi konvensional akan meningkat signifikan & terlihat memberikan banyak nilai tambah kepada pelanggan ketimbang taksi online.


APA TANGGAPANMU ???

Comments